Rabu, 07 November 2007

Islam Kehidupan yang unik

slam adalah agama yang unik, kenapa? ya karena sangat berbeda dengan pola hidup lainnya, islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk secara konstan (24 Jam) dalam suatu warna kehidupan tertentu, tidak berganti dan berubah karena situasi dan maupun kondisi. Hmmm unik ya? Yuk kita gali lebih dalam.

Islam adalah agama Alloh yang diberi nama langsung oleh-Nya. Pada umumnya nama agama disandarkan pada pendiri agama tersebut atau kepada kaum tempat agama tersebut lahir. Namun Islam adalah agama samawi (langit) yang langsung dari Alloh bahkan namanya pun juga dari Alloh SWT. :

“Sesungguhnya agama yang diridhoi Alloh hanyalah Islam” (Q.S. Ali Imran :19)

Islam Agama yang khas
Islam mengharuskan setiap muslim untuk selalu mengikatkan dirinya dengan pola kehidupan islami, sehingga terbentuk suatu kepribadian yang menjadikan setiap pemeluknya akan selalu merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Bila para pemeluknya berada diluar kehidupan islami pasti akan terasa bagaimana ketenangan dan kebahagian tersebut terenggut dari jiwa mereka. Banyak lho muslim yang kemudian pindah / hijrah kenegara lain (terutama kenegara-negara islam) hanya demi mencari ketenangan dalam beribadah, dan mendalami Islam.

Kenapa sih kalo lingkungan engga islami membuat orang muslim engga betah? hehehe banyak faktornya, namun yang jelas kudu dipahami dulu bagaimana sih Islam menciptakan kebahagian dan ketenangan bagi para pemeluknya. Gini coy ceritanya, Islam itu datang dengan sejumlah pemahaman tentang kehidupan yang kemudian akan membentuk pandangan hidup tertentu. Islam hadir dalam dalam bentuk garis-garis hukum yang global (khuthuuth ‘ariidhah), yang artinya makna-makna tekstual yang umum namun mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia, hebat bukan?

Ini contohnya, aturan - aturan yang bersifat umum seperti “jangan mendekati zina” nampak sederhana, namun cukup efektif, karena stressing dari aturan tersebut adalah jangan mendekatinya, bukan terus berarti kalo zina boleh, namun, mendekati saja sudah haram apalagi zina. Nah kalo kita lihat dalam kenyataan di negara kita ini, mau mendefinisikan parno eh porno aja susah amiiiir, ada yang bilang ini tidak parno, sementara yang lain tidak setuju, runyam bukan? kalo kita lihat dari aturan umum tersebut jelas sekali, jadi ngapain ribut soal definisi, yang jelas niatannya apa sih mempertontonkan aurat keorang lain?

kalo dijawab suka-suka dong, weleh, suka-suka kok menjadikan orang lain nambah dosa? Kalo mau bikin dosa jangan ajak-ajak orang lain donk, dan udah pasti bakal kena delik umum lainnya yaitu “Amar ma’ruf nahi mungkar” alias mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. hihihi udah kena 2 pasal.

Itulah sekelumit contoh bila islam tidak diterapkan dengan menyeluruh, akan menjadikan pemeluknya tidak tenang dan tidak bahagia. berbagai persoalan baru yang cukup pelik malah muncul, karena keinginan manusianya sendiri untuk mengubah-ubah hukum Alloh.

Nah nyambung lagi ke masalah semula, dari hukum/aturan yang sifatnya umum tersebut ternyata bisa lho digali lagi (di-istimbath) berbagai pemecahan setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia. Wuiih keren nyak!

Islam menjadikan cara pemecahan problema kehidupan tersebut bersandar pada satu landasan fikriyah (dasar pemikiran) yang jelas, kenapa? karena kalo landasannya aja engga jelas mana bisa dijadiin pegangan? tul engga? But apa buktinya sih kalo ajaran islam itu kuat?

Ajaran Islam bersih dari unsur campur tangan manusia, Islam murni datang dari Alloh SWT. Bahkan nama “Islam” adalah nama yang berasal dari Alloh SWT, bukan dari manusia. Seperti Firman Alloh SWT.:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى
Demi bintang ketika terbenam.

 مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.

 وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.

 إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(QS An-Najm:1-4)

Tuh Jelaskan? Karena Alquran langsung dari Alloh SWT. maka wajar donk kalo alquran bisa dijadikan dasar yang jelas dan kuat, sehingga kemudian dapat diambil hukum atas setiap pemikiran cabang (pemikiran baru yang muncul) dari hukum-hukum dasar tersebut. Alias semua hukum dalam islam baik yang lama maupun yang baru bisa digali dari satu dasar yang sama Al Quran dan As Sunnah.

Islam memberikan batasan-batasan kepada manusia dengan pemikiran tertentu, namun tidak membatasi aktifitas berfikir manusia, bahkan memberikan kebebasan kepada akal manusia. Islampun mengikat perilaku manusia dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum tertentu, namun tidak menjeratnya. Bahkan Islam telah memberinya keleluasaan. Pernah denger cerita dari Agama sebelah? yang pada jaman dulu (jadul) gereja pernah mengeksekusi para ilmuwan, karena dianggap bertentangan dengan gereja?

Dalam Al Qur’an banyak lho ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:

‘Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya’. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan’. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir’ (QS 2:219)

Ada juga dalam ayat lainnya tentang pertanyaan yang dilontarkan Allah mengenai tingkatan intelektualitas manusia, sebagaimana firman Allah yang artinya:

Katakanlah: ’samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?’, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39:9)

Jadi ayo kita rubah pandangan kita terhadap dunia ini, dengan cara pandang islam, apalagi kalo kamu ngaku muslim, kudu banget alias wajib hukumnya. Terus gimana sih seorang muslim memandang dunia ini? Pandangan seorang muslim terhadap dunia ini adalah suatu pandangan yang penuh dengan cita-cita, serius, realistis dan proporsional. hehehe mantab.

Bagi seorang muslim dunia harus diraih namun tidak boleh jadi tujuan dan emang tidak boleh jadi tujuan bro! Kalo dunia jadi tujuan udah pasti waktu kamu bakal habis buat nyari dunia, Kalo udah dapet mati juga engga dibawa, namanya juga nyari dunia, ya ditinggal di dunia, rugi amat nyak? Terus jadi muslim ngapain ya didunia ini? Hanya satu jawaban-nya, Beribadah! seperti Firman Alloh:

‘Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu..‘ (QS: Adz-Dzaariyaat: 56).

Islam Itu Komplit
Komplit? iya, karena semua aturan yang diperlukan oleh manusia dalam mengarungi kehidupannya ada, sebagai contoh:

  • Sistem politik, diantaranya prinsip musyawarah (QS.3:159, 42:38), perdamaian (QS.2:208, 8:61), hukum (QS. 6:57, 12:40)
  • Sistem perekonomian, seperti masalah utang piutang (QS.2:282), pegadaian (QS.2:283), penghalalan jual beli dan pengharaman riba(QS.2:275)
  • Sistem keprajuritan (militer), seperti mempersiapkan tentara (QS.8:60)
  • Sistem akhlak, diantaranya tentang berbuat kebaikan (QS.2:44), berkata benar (QS.2:177), memaafkan (QS.2:237)
  • Sistem sosial kemasyarakatan, seperti masalah zakat (QS.2:43), keadilan dalam menegakkan hukum (QS.4:58) dan konsep persaudaraan (QS.49:10,13)
  • Sistem pengajaran, seperti berlaku lemah lembut dalam memberi pelajaran (QS.3:159), pemberian nasihat (QS.31:12-19).

Beberapa tata cara bahkan diajarkan dengan sangat khas, seperti Sholat, yang perintahnya terdapat dalam al-Quran, namun detail mengenai pelaksanaannya terdapat pada sunnah rosul, kenapa demikian? karena hal ini menunjukkan betapa pentinganya sholat, sehingga rosul sendiri yang harus menjadi contoh untuk umatnya, agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Demikian Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan dengan manusia lainnya, sebagaimana mengatur juga hubungannya dengan Alloh SWT dalam suatu keserasian pemikiran. Maka jadilah manusia sebagai mukallaf (yang dibebani hukum) yang senantiasa menjalani kehidupan dengan suatu dorongan (motivasi), metode, arah dan tujuan tertentu.

Islam satu-satunya jalan
Islam mewajibkan seluruh manusia untuk menempuh satu-satunya jalan ini (tidak hanya untuk muslim saja lho) dan meninggalkan jalan-jalan yang lain. Islam memberikan ancaman siksa yang amat pedih diakhirat kelak, dan memperingatkan manusia akan datangnya sanksi-sanksi yang berat didunia ini, manusia pasti akan merasakan salah satu jenis siksa itu, jika ia menyimpang dari jalan islam walaupun hanya seujung rambut! Bisa kamu simak salah satunya dalam ayat berikut:

 إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْياً بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS Ali-`Imraan:019)

Demikian pula seperti dalam surah Al-Maidah ayat 3:

‘Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan aku telah cukupkan kepadamu nikmatku, dan aku telah diredhai Islam ini menjadi agamamu’

Ada pula ayat-ayat lain yang secara tegas mengecam keras kepercayaan agama selain islam:

 لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(Al-Maaidah:072)

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(Al-Maaidah:073)

Jelas donk kalo Islam memang satu-satunya agama, yang Allah SWT ridhai, jadi tidak perlu ada keraguan untuk menegakkan islam dengan kaffah (menyeluruh) dengan cara tentunya mengikatkan diri kita ke aturan-aturan Alloh. Maka tidak mengherankanlah kalo seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan suatu pemahaman yang khas, ia hidup dengan satu corak dan pola kehidupan yang tertentu sebagai konsekuensi dari pemelukannya terhadap aqidah islam tanpa keraguan sedikit pun!

Khatimah
Dalam islam semuanya telah dijelaskan dengan gamblang dan bisa dipertanggung jawabkan karena berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasssullullah. Kalo kamu ngaku orang Islam sudah pasti cara pandang dan kehidupan kamu akan khas, karena sudah diatur dengan detail. Jadi jelas donk kalo Islam ternyata bukan hanya agama ritual belaka, bukan juga sekedar ide-ide teologi atau kepasturan. Jauh Banget! Akan tetapi islam adalah suatu metode kehidupan khas, dimana setiap muslim dan seluruh kaum muslim wajib menjalani kehidupannya sesuai dengan metode ini.

So Islam adalah sebuah ketundukan (khudu’) kepada wahyu Ilahi (53:4, 21:7) yang diturunkan kepada para nabi dan rasul (2:136, 3:84) khususnya Muhammad SAW, sebagai hukum Alloh (5:48-50) yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus (6:153) menuju kebahagiaan dunia dan akhirat (16:97, 2:200, 28:77). [Abu Fikri]

Remaja Pun Wajib Berdakwah

Kalo kita ngomongin remaja, kayaknya yang ada di benak kita adalah; remaja suka nyantai, remaja suka hura-hura, mereka seneng bikin heboh, sebab katanya masa remaja adalah masa penuh cita, cinta, dan kebebasan. Well, itu nggak salah. Kita bisa bilang sesuai fakta. Bahwa saat ini remaja memang identik dengan model kehidupan yang udah disebut di awal tulisan ini.

Itu sebabnya, Studia ingin mengubah imej remaja yang identik dengan model kehdupan seperti itu. Studia berupaya mengajak kamu remaja muslim, baik yang putra maupun yang putri, untuk bisa memahami Islam. Dan, rasa-rasanya kita udah sering banget ngeluarin tulisan tentang remaja, tinggal bagaimana kita sama-sama menyampaikannya lagi kepada mereka-mereka yang belum ngeh tentang Islam. Kita yakin kok, pembaca setia Studia udah banyak yang sadar tentang Islam, udah banyak yang fasih melafalkan dalil-dalil syara, malah nggak sedikit yang udah cerdas dengan pemahaman Islam yang lurus dan benar. Sebab, Islam memang mampu memberikan segalanya buat manusia. Itulah okenya Islam.

Bener, manusia mana sih yang nggak sukses bersama Islam? Islam, ketika pertama kali disampaikan oleh Rasulullah saw. telah begitu memikat hati siapa saja yang mau menerima kebenaran. Masyarakat Quraisy yang terkenal “garang” pun luluh hatinya saat Islam mulai memancarkan cahayanya di Makkah. Satu persatu pemuda-pemudi Quraisy tertarik masuk Islam. Pemikiran-pemikiran yang dibawa Islam telah menyulap kebodohon menjadi kecerdasan. Masyarakat Quraisy yang biasa menyembah berhala pun, dibuat tak berkutik ketika diajukan pertanyaan, “Apakah ini yang kalian sembah, padahal ia tidak mampu mengusir seekor lalat pun yang hinggap di tubuhnya?” Perang pemikiran terus berlangsung, hingga akhirnya Islam berkembang pesat dan menjadi peradaban paling maju di dunia.

Fakta sejarah membuktikan, bagaimana Rasulullah saw. berhasil menegakkan sebuah peradaban yang khas yang penuh rahmat di atas landasan tauhid di Jazirah Arab yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saking digdayanya Islam, sampe-sampe, orientalis terkemuka L. Stoddard, memberikan pujian dalam bukunya The New Wolrd of Islam. Katanya, “bangkitnya Islam adalah satu peristiwa yang paling menakjubkan dalam sejarah manusia. Dalam tempo kurang dari seabad, dari gurun tandus dan suku bangsa terbelakang, Islam telah tersebar hampir menggenangi separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar, memusnahkan beberapa agama besar yang telah dianut berbilang zaman dan abad.”

Tuh, orientalis aja bikin pujian sama Islam, kenapa kita yang Muslim nggak ngeh tentang Islam, bahkan sebagian di antara teman remaja malah mencoba meredupkan cahaya agama Allah ini dengan aktivitas yang bertentangan dengan syariat Islam. Aduh, jangan sampe deh kita menjadi mesin penghancur Islam.

Nah, pertanyaannya sekarang, kenapa Islam bisa menjadi besar dan berkembang pesat? Jawabannya adalah, karena Islam disampaikan dengan dakwah dan jihad. Tanpa itu, mustahil kita bisa mengetahui bab demi bab dalam kitab fikih yang membahas dari mulai masalah bersuci sampai tentang pemerintahan Islam. Nggak, nggak bakalan. Siapa tahu kita yang tinggal di negeri ini nggak mengenal Islam seperti sekarang, jika saja dulu Rasulullah dan para sahabat, juga kaum Muslimin setelahnya tidak berdakwah menyampaikan Islam. Duh, ini bener-bener berkah dan rahmat dari Allah.

Mengapa wajib berdakwah?
Sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek bebek sama dakwah berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja?

Bahkan Allah memuji aktivitas mulia ini dalam firman-Nya:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاَ مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim” (QS Fushshilat [41]: 33)

Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada umatnya untuk berdakwah. Seperti dalam firman-Nya:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)

Menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan Allah:

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 193)

Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet, misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran Islam kita. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja Muslim. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban rusak itu; seks bebas, narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!

Itu sebabnya, sekarang pun dakwah menjadi alternatif untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. Kita lawan propaganda mereka dengan proganda kembali. Perang pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran dan budaya Islam. Boleh dibilang Islam Vs Barat dalam masalah pemikiran dan perasaan. Yap, kita memang selalu “ditakdirkan” untuk melawan kejahatan.

Teman remaja muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali dan mengokoh-kannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi kita dalam dakwah ini.

Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar yang makin meroket? Apa kamu nggak kesel ngeliat tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam? Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi persoalan kita siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo belum berbuat untuk menyadarkan mereka.

Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah Supermen atawa Rambo yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa kita wajib berdakwah.

Tanggung jawab bersama
Kewajiban dakwah bukan hanya dibebankan kepada kalangan tertentu. Tapi semua orang yang merasa dirinya Muslim punya tanggung jawab dakwah, termasuk tentunya teman-teman remaja. Sebab kewajiban melaksanakan ajaran agama adalah bagi orang-orang yang sudah mukallaf alias terbebani hukum. Siapa saja mereka? Orang yang baligh alias bukan anak-anak lagi dan yang berakal. Oya, remaja kan bukan anak-anak lagi, iya nggak? Jadi udah mukallaf dong.

Teman, kita kudu memahami bahwa dakwah adalah beban yang kudu kita pikul bersama. Jangan pernah ada kata menyerah atawa malas untuk melakukan aktivitas mulia ini. Malah aktivitas ini harus kita pahami sebagai ujud kasih sayang kita terhadap saudara yang lain.

Bener lho, dalam pergaulan sehari-hari diperlukan saling mengingatkan. Ya, seperti kata Rasulullah, “Manusia adalah tempatnya keliru dan lupa.” Dan hal ini pun menunjukkan bahwa manusia acap bertindak menyimpang dari tuntunan agama, baik karena khilaf ataupun karena dorongan hawa nafsu. Di sinilah peringatan dan nasihat dari sesama muslim sangat diperlukan. Al-Quran menyebut aktivitas taushiah bi al-haq dan taushiah bi al-sabr sebagai ciri mukmin yang beruntung. Firman Allah Swt.:

وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ الإِْنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلاََّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-‘Ashr [103]: 1-3)

Kamu bisa bayangin, kalo seandainya di dunia ini orang-orangnya pada cuek, pada ngurus hidupnya masing-masing, kacau beliau kan? Yang jahat didiemin, yang udah baik nggak merasa kudu menularkan kebaikannya, pokoknya napsi-napsi aja deh. Aduh, itu bener-bener kayak hidup di negeri “antah berantah” kali yeee? Nggak karu-karuan!

Maka jangan bangga dulu kalo di dunia ini nggak ada yang ngingetin kamu. Jangan merasa aman kalo kebiasaan maksiat kamu nggak ada yang ngungkit. Tidak sayang. Sebab, keberadaan orang-orang yang mengingatkan kamu dari kesesatan adalah sebagai ujud kasih sayang, bukan sok suci seperti yang sering dituduhkan sebagian besar teman remaja saat menilai aktivis dakwah Islam.Â

Kalo ada teman kamu yang rela berpanas-panas atau hujan-hujanan hanya untuk mengingatkan kamu supaya lurus dalam ajaran Islam, kamu harusnya bangga dong. Sebab, tanpa mereka siapa tahu kita udah diazab duluan oleh Allah Swt. Naudzubillah min dzalik.

Sebagai contoh, dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda:“Apabila zina dan riba telah mejalela di suatu negeri, maka rakyat di negeri itu sama saja telah menghalalkan dirinya untuk menerima azab dari Allah.” (HR Ath Thabrani, Al Hakim dari ibnu Abbas).

Itu sebabnya, kita kudu melakukan aktivitas mulia ini, sebagai bukti kasih sayang kita kepada saudara yang lain. Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)

Dakwah adalah darah dan napas kehidupan Islam. Itu sebabnya, kita yang masih remaja pun dituntut untuk mampu tampil sebagai pengemban dakwah yang handal. Kita khawatir banget, seandainya di dunia ini nggak ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam, bagaimana masa depan kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan umat ini hanya tinggal “kenangan”.

Satu Ciuman Sejuta Bahayanya

ni bumbu dalam pacaran remaja. Tapi, ngeh nggak kamu ancaman di balik aksi itu? Selain dosa, juga membahayakan kesehatan. Bagi para aktivis pacaran, tanpa ciuman ibarat ibarat sayur tanpa garam. Bahkan sebagian lagi menganggap, bahwa ciuman adalah bagian budaya kita di era globalisasi ini. Ciuman adalah salah satu ciri dalan kehidupan modern, tanda kemajuan jaman. Yang tidak ciuman, khususnya para remaja, dibilang kuno bin kolot, bahkan ketinggalan jaman.

Coba saja amati, saat peresmian suatu acara atau bangunan, atau penganugerahan satu gelar atau penghargaan, bisa kita lihat ciuman selalu mengiringi ucapan selamat. Yang ngerjain nggak cuma kalangan selebritis, tapi pejabat juga mengamalkannya. Kalau dulu ciuman hanya antara wanita, maka sekarang antar lain jenis pun dilaksanakan, dan dipublikasikan secara terbuka. Nggak heran di televisi apalagi layar lebar, adegan ciuman pasti ditemui dan seolah sudah menjadi suatu kebiasaan, layaknya tegur sapa bila bertemu dengan kenalan. Justru aneh bila ada sinetron atau tayangan lainnya yang sepi bahkan tidak ada ada adegan ciumannya. Yah, begitulah kenyataan yang ada di sekitar kita. Ciuman sudah bukan hal tabu, tapi sudah jadi tradisi dan merakyat, sehingga bisa kita temui dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya adegan TV, tapi juga di tempat-tempat umum.

Nah, sobat muda, benar nggak sih kalo kita nganggap aktivitas ciuman sah-sah saja, bumbu penyedap pergaulan? Mau tahu jawabannya? Terusin dulu membaca tulisan ini sampai tuntas. OK?

Sejuta Resenye, Sejute Resikonye
Ketika seseorang berciuman, maka bagian tubuh yang terlibat dalam aktivitas ini adalah wajah dan rongga mulut, mulai dari hidung, bibir dan juga rongga dalam mulut. Nah, mulut punya kedudukan khusus berkaitan dengan masalah kesehatan Salah satu hal yang harus diwaspadai dari mulut adalah predikat mulut sebagai port d’ entre. Ini artinya adalah pintu masuk. Buat siapa? Buat kuman, saudara-saudara! Jadi, mulut disini menjadi salah satu pintu masuknya kuman, baik dari luar ke dalam tubuh maupun dari dalam tubuh keluar. Gampangnya, mulut inilah yang menjadi sarana lalu lintas kuman.Â

Demikian pula halnya dengan hidung. Udara yang keluar masuk hidung, bisa menjadi kendaraan bagi kuman untuk berkelana dari dan keluar tubuh. Ada kuman-kuman tertentu yang punya singgasana di rongga mulut, di bagian selaput lendir rongga mulut (mukosa) atau di air ludah(saliva), yang akan ikut terlontar keluar ketika bersin atau batuk. Ada juga kuman yang berada di saluran pernafasan, yang bisa terlontar keluar melalui udara pernafasan. Jadi kalau deket-deketan, gampang deh kuman itu bermigrasi alias pindah tempat ke luar tubuh.

Bila terjadi ciuman, maka dimungkinkan terjadi perpindahan kuman dari mulut dan hidung yang satu ke mulut dan hidung pasangannya. Atau dengan kata lain, terjadi perpindahan kuman kepada orang lain. Boleh jadi, yang terjadi adalah kuman saling berpindah tempat. Bila ada kuman masuk ke dalam tubuh seseorang, maka terjadilah resiko untuk terjangkit satu penyakit tertentu. Coba bayangkan jika ternyata pasangan yang berciuman tadi mengidap berbagai macam penyakit yang bisa ditularkan melalui mulut atau hidung. Pasangannya akan tertular penyakit yang dideritanya. Jadi terjadi proses penularan penyakit. Lebih jauh lagi, pasangan akan mengidap penyakit yang ditularkan tadi. Nah, masih percaya ciuman itu sehat?

Lagian, siapa yang bisa menjamin bahwa pasangan kita benar-benar sehat dan tidak menderita sakit? Perlu diketahui, bahwa banyak orang yang nampak sehat, tapi penuh kuman. Di dalam kesehatan ada orang yang dikenal sebagai carier alias pembawa penyakit. Si carier ini secara fisik dia sehat, tidak menampakkan gejala-gejala penyakit, dan juga tidak mempunyai keluhan-keluhan tertentu. Tetapi, dengan pemeriksaan laboratorium, dapat diketahui, bahwa sebenarnya dia mengidap penyakit tertentu dan masih ada kuman yang bersarang di dalam tubuhnya. Barangkali kalian pernah punya teman, yang nampaknya sehat-sehat saja, tapi pas diperiksa di laboratorium baru ketahuan, ternyata dia mengidap satu penyakit tertentu. Coba, bagaimana kalau pasangan yang pacaran adalah pembawa penyakit tertentu. Masihkah berani bilang aman?

Ada banyak penyakit yang bisa ditularkan meelalui hidung dan mulut. Mulai yang ringan seperti influenza alias batuk pilek, hingga penyakit masa kini yang belum ketemu obatnya, yaitu AIDS. Ini di antaranya:

  • ISPA: Infeksi saluran pernafasan akut, seperti influenza, batuk pilek, radang tenggorokan.
  • HERPES SIMPLEKS LABIALIS: infeksi oleh virus herpes yang menyerang bibir
  • TBC: Batuk darah, penyakit yang menyerang paru-paru
  • Hepatitis: radang hati atau penyakit kuning
  • Thyfoid:penyakit tyfus, infeksi pada usus halus
  • AIDS:penyakit yang ditandai dengan penurunan kekebalan tubuh

Apa tidak syeremm. Bayangkan kalau kalian tidak menyadari ada kuman yang masuk ke dalam tubuh kalian dan tertular penyakit tertentu. Aduh, jangan sampai deh. Jadi ingat, bahwa ciuman itu banyak resikonye……

Islam & Ciuman
Dari uraian di atas kita bisa menilai resiko berciuman. Bahwa ternyata, ada resiko yang siap menanti di belakang hari. Dengan kata lain, kalau kita mengkampanyekan aktivitas ciuman tadi, sama saja mengajak untuk mendapat masalah dalam hal kesehatan, alias kampanye untuk sakit!

Itu baru dari sudut kesehatan. Ada aspek lain yang harus jadi pertimbangan. Malah inilah yang harus dijadikan sebagai standar dalam menentukan sesuatu. Apa itu? Pandangan Islam terhadap suatu masalah tertentu, dalam hal ini adalah ciuman. Sebagai seorang muslim, tentu kita harus cermat dalam menilai suatu perbuatan yang akan kita lakukan. Karena di dalam Islam segala aktivitas harus didasarkan kepada aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Sang Khaliq yaitu Allah SWT. Supaya kita tidak salah menentukan sikap.

Islam sudah memililki aturan tentang pergaulan antar manusia yang berjenis laki-laki dan perempuan. Kalau kamu sedang melaju di jalan raya mengendarai sepeda motor misalnya, kamu harus memperhatikan aturan lalu lintas supaya tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain, juga tidak kena tilang pak polisi. Demikian juga perjalananmu dalam pergaulan dengan teman sebayamu. Dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 32 Allah SWT berfirman yang artinya: “Janganlah kamu mendekati zina…….”. Mendekati zina saja tidak boleh, apalagi melakukannya. Itu yang bisa kita tangkap dari perimngatan Allah SWT. Dengan kata lain, hal-hal atau aktivitas yang mendekatkan atau bisa menjerumuskan, atau menggoda kita ke arah zina adalah juga terlarang alias haram. Nah, salah satu hal yang berpotensi untuk menghantarkan ke arah maksiat tadi adalah aktivitas ciuman. Nggak heran kalau kemudian Aa Gym berkomentar bahwa judul film BCG tadi sama saja dengan Buruan Zinahi gue. Islam telah mengatur bagaimana lak-laki dan perempuan menjaga pergaulannya. Mereka harus saling menundukkan pandangan, tidak boleh berdua-duaan tanpa mahrom. Dan tentu saja berciuman adalah hal yang dilarang oleh Islam bila belum sah sebagai suami-istri.

Tapi ada juga lho ciuman yang tidak terlarang dalam agama kita, tentunya bila udah resmi jadi suami-istri, karena untuk berjalan ke jenjang tersebut diperlukan suatu process ‘keridho-an’ antara keduanya, untuk bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing (termasuk juga penyakit masing-masing kalo ada).

Selain ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya, ciuman antara keluarga atau yang masih mahromnyapun kudu di jaga, perhatikan kesehatannya sebelum mencium, lebih baik mencium di dahi/keningnya untuk cari aman. Biasanya kita suka gemes sama anak kecil, trus jadi pengen menciumnya, jangan sampai kegemesan menjadikan kita lupa untuk menjaga kesehatan.

Nah, rekan sobat muda, Jelaslah kini bagaimana aktivitas ciuman dari sudut pandang kesehatan maupun aturan Islam. Kesimpulannya, kalau ingin sehat dan selamat dunia akhirat, tinggalkan ciuman yang terlarang. Mari hidup sehat sesuai dengan syariat. [arum]

Apa Alasan Remaja Berpacaran?

Sebut saja Rendy, anak laki juragan kambing yang tinggal di perumahan elit kota ini. Wajahnya cool, badannya tegap dan berotot. Dengan penampilannya seperti ini, Rendy jadi idola di sekolahan. Jangan heran kalo pesonanya itu bisa membuat puluhan anak cewek merasa kudu bersaing untuk mendapatkan cintanya. Cinta dari seorang pria yang nyaris sempurna. Tentu, kalo kesempurnaan manusia hanya diukur dari bentuk luarnya; tubuh, wajah, dan pakaian yang membalut kulitnya.

Tampang Rendy memang oke. Dengan kata lain, cowok putih manis ini punya semacam bargaining power (cieee..), untuk bisa pasang pesona. Artinya, nggak malu-maluin kalo berlomba untuk jual pesona dengan anak cowok lain. Boleh dibilang, Rendy memiliki segalanya; wajah kece, bodi keren, pakaian oke punya, dan duitnya kayak nggak pernah abis. Lihat aja dompet doi tebel terus. Maklum, bokapnya tajir banget sebagai jurkam alias juragan kambing.

Seperti kebanyakan remaja lainnya, Rendy juga udah berani deket-deketan ama anak cewek. Maksudnya tentu bukan deket-deketan kayak lagi naik angkot, tapi doi udah berani nge-date. Nah, gebetan Rendy ternyata keren juga, Non. Lolita, nama anak gadis itu. Ia emang kesengsem berat ama Rendy. Pun sebaliknya, Rendy juga ngebet banget pengen jadian sama Lolita yang emang teman satu sekolahnya. Klop. Jadilah, dua insan lain jenis ini mengukir kisah cinta. Dengan latar belakang kehidupan yang nyaris kayak dalam cerita novel atawa sinetron, Rendy-Lolita jadi favorit di sekolah. Akhirnya, atas keputusan beberapa orang teman sekolahnya, mereka dinobatkan sebagai pasangan paling romantis tahun ini. Pokoknya, kalo ada anak sekolah yang mau seru ama pasangannya, buatlah seperti contoh; Rendy-Lolita.

Sampai suatu ketika, pasangan “favorit” ini bubar. Apa sebab? Lolita hamil dan Rendy nggak mau bertanggungjawab. Lolita bingung, sebab ia harus memilih di antara dua pilihan sulit baginya; membesarkan anaknya dengan risiko putus sekolah dan menanggung rasa malu atau, melakukan aborsi dengan risiko bagi keselamatan dirinya dan untuk melakukan itu ia sudah tahu hukumnya, dosa. Akhirnya, setelah mikir beribu kali, Lolita memutuskan untuk mengaborsi makhluk kecil yang tak berdaya itu. Mungkin karena pertimbangan bahwa ia musti meneruskan sekolah dan biar nggak malu. Sementara Rendy, ternyata doi bukanlah tipe lelaki jentel. Buktinya, doi berlepas tangan, bahkan konon doilah yang membujuk Lolita supaya melakukan aborsi. Alasannya, doi kudu lulus sekolah, kudu bisa kuliah, dan yang pasti memang belum siap jadi ortu. Nah, lho.

Inilah satu kisah tragis akibat pacaran. Masih banyak kisah serupa yang berawal dari hubungan haram ini. Seperti yang udah banyak disinggung di buletin ini. Kita nggak pernah bosen untuk ngingetin, bahwa pacaran itu adalah pintu menuju zina. Hampir di setiap kesempatan kita juga mengkampanyekan, bahwa pacaran adalah perbuatan haram dan wajib dihindari oleh setiap orang yang merasa dirinya Muslim. Pacaran adalah sarana menuju seks bebas. Iya kan? Sebab pacaran sendiri adalah gaul bebas, maka biasanya ada hubungan yang sangat erat, dan nggak heran kalo kemudian melakukan seks bebas. Ih?

Hubungan Rendy-Lolita yang kelewat hot dalam kisah fiktif di atas akhirnya berbuah malapateka. Yang rugi keduanya dan kedua ortunya. Udah gitu, dampak sekunder akibat gaul bebas ini makin tambah runyam; aborsi, kekacauan nasab (garis keturunan), dan penyakit menular seksual. Ih, serem amat ya?

Sekadar tahu saja, korban-korban akibat seks bebas yang kena PMS ini sudah ada sejak dulu. Bahkan orang-orang top di jamannya; seperti gerombolan Columbus, Julius Caesar dan Cleopatra VII, Raja Charles V, Charles VII, Raja Henry VIII, lalu Edward VI, Peter Agung, Katarina Agung, hingga Benito Mussolini, Napoleon Bonaparte, dan Adolf Hitler adalah tokoh-tokoh dunia yang terkenal sebagai penderita penyakit kotor sipilis dan gonorhoe. Juga bisa ditunjuk hidung rombongan selebritis Hollywood macam Brad Davis, Rock Hudson, Fredy Mercury, Tony Richardson, dan Ian Charleson. Mereka koit dihantam AIDS.

Itu sebabnya, tradisi jahiliyah ini mesti digugat keberadaannya. Sudah saatnya budaya yang lahir dari peradaban rusak ini diboikot, bahkan seharusnya dihilangkan dari daftar pergaulan muda-muda Islam. Jangan sampe kejadian serupa menimpa adik-adik kita yang mulai beranjak remaja. Pokoknya harus dihilangkan dari benak remaja Islam. Ya, untuk selamanya.

Pacaran di mata remaja
Banyak teman remaja yang kalo ditanya tentang alasan mereka berpacaran acapkali memberikan alasan seperti ini: pacaran bisa meningkatkan semangat belajar; pacaran diakui mampu menghilangkan kejenuhan alias bikin hidup lebih hidup; pacaran juga untuk mengetahui pribadi pasangan dari yang dicintainya supaya kalo jadi nikah nggak perlu ragu-ragu lagi; pacaran pun diyakini bisa membawa rejeki nomplok (ih, matre amat?); bahkan ada yang mengaku sekadar iseng doang. Alasan lainnya, ada yang mengakui bahwa pacaran adalah jalan terbaik untuk menemukan cinta sejati alias bisa memilah dan memilih siapa pasangan yang memang oke punya (emangnya sepatu?). Dan seabrek alasan lainnya. Mari kita bahas alasan-alasan mereka.

Pacaran bisa meningkatkan semangat belajar? Walah, kayaknya semut juga ketawa tuh kalo denger. Padahal kenyataan di lapangan sangat berbeda. Teori ama praktik bertolak belakang banget. Kalo emang pacaran bisa menambah semangat belajar, tapi kenapa banyak yang amburadul sekolahnya gara-gara menjalani aktivitas ini? Ingatannya sangat tajam kalo disuruh mengingat nama gacoannya, atau tentang kehidupan pasangannya, dan tentang beragam hal yang berkaitan dengan pasangannya. Tapi kalo ditanya tentang hukum gas ideal dalam pelajaran kimia langsung memantul sempurna alias kagak tahu. Tiap malam minggu selalu ada jadwal wakuncar alias waktu kunjung pacar. Lalu kapan mau belajarnya?

Apalagi di sampul bukunya ada foto yang ia sebut kekasihnya. Coba, maksud hati belajar, ternyata malah memandangi terus foto si dia. Di dinding kamarnya, bukannya dipenuhi dengan tulisan rumus-rumus fisika, matematika, atawa kimia yang emang bikin puyeng, tapi malah banyak ditempeli foto-foto pacarnya. Wah, gimana mau bisa belajar? Padahal, setahu penulis, banyak juga yang semangat belajarnya tinggi tanpa kudu menjalani pacaran. Sebaliknya, waktu sekolah dulu, ada teman penulis yang main api asmara, malah belajarnya tambah berantakan bin terbengkalai.

Kalo soal rajin dateng ke sekolah emang bener. Tapi yakinlah, tujuan utamanya bukan untuk belajar, tapi cuma pengen ketemu si dia. Bener kan? Aduh, kayaknya ada yang mesem-mesem aja kena sindir nih.

Alasan lain, pacaran katanya bisa bikin fresh pikiran kita. Aduh biyung, kayaknya perlu diedit lagi alasan ini. Yakinlah, itu cuma mengada-ada aja. Buktinya, malah banyak teman remaja yang dibikin puyeng tujuh keliling gara-gara pacaran. Bisa jadi sama puyengnya bila disuruh menurunkan rumus E=mc2. Salah-salah malah ngeluarin pernyataan yang bikin ngakak seisi kelas, sebab doi menyatakan bahwa E=mc2 artinya Einstein mencret-mencret!

Coba aja, bagi teman remaja yang udah saling mengikat janji, rasa ingin memiliki selalu ada. Makanya, setiap pasangannya jauh, ia rindu. Belum lagi kalo pulang sekolah atawa les malam hari, ada perasaan kalo nggak dianterin, takut kenapa-kenapa. Pokoknya jadi beban deh. Padahal sebelum jadian, boro-boro punya pikiran begitu. Bener nggak? Jadi emang tambah bikin pusing seratus keliling.

Eh, temen remaja muslim, ada juga lho teman kamu yang pacaran dengan alasan untuk mengetahui kepribadiannya, supaya kalo jadian nikah nggak usah ragu en berabe lagi. Ya, siapa tahu, kali aja ada yang nyangkut satu untuk dijadikan istrinya nanti. Waduh, sepintas memang oke juga ya tujuannya? Tapi tetap aja alasan seperti ini nggak bisa dibenarkan. Kalo niatnya udah kuat untuk nikah, ngapain kudu pacaran segala? Sebab, kenyataannya banyak juga yang justru setelah berpacaran sekian tahun, malah bubar dengan alasan nggak ada kecocokan. Itu sih, bilang aja mau coba-coba. Lagipula, itu adalah wujud kepengecutan mereka, sebab, kalo udah nikah mungkin nggak bisa sembarangan mutusin. Makanya bagi mereka yang pengecut, pacaran adalah alternatif untuk coba-coba. Kalo nggak cocok kan bisa bilang goodbye. Celakanya, kalo sampe dicobain luar-dalam, wah? Cowok or cewek yang begitu ketahun banget niat jeleknya. Ih, jangan sampe deh kamu juga begitu rupa.

Lagian, kalo alasannya adalah untuk mengetahui info tentang doi, tanya aja sama temannya yang yang emang udah akrab dan bisa dipercaya, atau bisa juga kepada keluarganya. Beres kan? Nggak sulit kok.

Alasan teman kamu yang model begini bisa kita mentahkan. Buktinya banyak juga pasangan yang tidak melalui proses pacaran, malah bahagia-bahagia aja tuh dalam rumah-tangganya.

Sobat, bagi kamu yang laki, pacaran juga bisa nguras dompet kamu, lho. Dan tentu bagi yang cewek ketiban rejeki nomplok; dijajanin, main ke tempat hiburan, dibeliin baju, dan seabrek “gula-gula” lainnya. Soalnya, malu dong kalo kebetulan ketemu sama teman lain, pas kamu lagi jalan sama pacar terus diledekin dengan plesetan syair lagu Iwan Fals: “jalan berdampingan tak pernah jajan-jajan”

Ya, ini namanya cinta terpadu alias terpaksa pakai duit. Fakta ini jadi klop dengan tulisan-tulisan yang suka nemplok di pantat truk, “Senyummu merobek kantongku!” (copeeet kali)

Sikap kita
Kawan, bagi kamu yang masih aktif pacaran, segera melakukan pembenahan; putusin aja pacar kamu. Pelajari Islam. Yakinlah, Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu. Nggak usah ragu, jodoh di tangan Allah, bukan di tangan hansip (maksudnya kalo kamu kepergok lagi “begituan” sama hansip).

Bagi kamu yang belum terjun ke dalam aktivitas ini, hindari segala peluang yang bakal menyeret kamu ke dalam pergaulan bebas ini. Pelajari Islam, sering hadir di majlis taklim, pengajian sekolah dan bertemanlah dengan anak-anak sholeh di sekolah dan lingkungan tempat tinggalmu. Insya Allah itu bakal meredam keinginan kamu terhadap aktivitas gaul bebas yang emang berbahaya itu.

Firman Allah Swt:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS an-Nûr [24]: 30).

Sobat, pacaran adalah salah satu pemenuhan yang salah dari naluri mempertahankan jenis. Sebab, pemenuhan dan penyaluran yang sah menurut Islam adalah dengan menikah. Sabda Rasulullah saw.:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung” (HR Bukhari)

Allah juga menegaskan dalam firman-Nya:
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS an-Nûr [24]: 33)

Jadi, alasan-alasan kamu yang menjalani aktivitas pacaran semuanya tertolak secara logika, apalagi hukum Islam. Alasan-alasan tersebut hanyalah justifikasi alias pembenaran terhadap maraknya perilaku seks bebas di kalangan remaja. Padahal semua itu dilarang dalam ajaran Islam. Sebab, kita hanya hidup dengan Islam, dan hidup hanya untuk Islam.

(Buletin Studia - Edisi 069/Tahun ke-2)